Langsung ke konten utama

Kultweet : Menghidupkan Mahasiswa

Kultweet PSDM
Tema Kultweet kita kali ini adalah Menghidupkan Mahasiswa dengan Megapro #Megapro #HiduplahMahasiswa
Oleh : Rahayu Wilujeng 

1.      Apa si Megapro? Megapro adalah kependekan dari Merekatkan Generasi Proaktif.. Sebagai Mahasiswa tentunya kita perlu menemukan jati diri kita sebenarnya #Megapro #Mahasiswa
2.      Dewasa ini tidak jarang kita mendengar pertanyaan menyinidir. Kemana Mahasiswa?? Jargon “hidup Mahasiswa” pun seakan hanya teriakan tanpa makna. Mahasiswa seakan tidak lagi terlihat jasadnya #Megapro #HiduplahMahasiswa
3.      Sering pula kita menjawab dengan mudahnya, yakni dengan menggunakan Tugas Akademik (sks) sebagai tameng melepas kewajiban itu #Megapro #HiduplahMahasiswa
4.      Wajar memang ketika kegalauan itu mulai muncul. Namun saatnya kita sadar dan bertindak! #Megapro #HiduplahMahasiswa
5.      Dalam menjawab hal tersebut ada beberapa hal yang harus kita ketahui #Megapro #HiduplahMahasiswa
6.      Mahasiswa itu apa si bro? Mahasiswa, namanya saja sudah “Maha” maka sudah diatas segalanya. Jangan dianggap remeh kedudukan berat ini #Megapro #HiduplahMahasiswa
7.      Sebagai Mahasiswa kita harus bersatu memiliki andil dan tanggung jawab penuh dalam situasi Indonesia yang sedang carut marut ini #Megapro #HiduplahMahasiswa
8.      Mulai dari kisruh politik, hukum, ekonomi, sosial, pendidikan, lingkungan, sampai kriminalitas yang terus meningkat #Megapro #HiduplahMahasiswa
9.      Sebagai generasi proaktif, kita dituntut peka terhadap masalah-masalah atau kesenjangan yang tidak sesuai dengan regulasi yang ada #Megapro #HiduplahMahasiswa
10.  Mahasiswa sebagai kaum intelektual pun patut mengkritisi berbagai kebijakan yang tidak berpihak pada rakyatnya #Megapro #HiduplahMahasiswa
11.  Mahasiswa merupakan ujung tombak perubahan bangsa kita kearah yang lebih baik, maka tugas kita sejatinya adalah bukan hanya diruang kelas #Megapro #HiduplahMahasiswa
12.  Peran nyata dari keberadaan kita adalah dengan bertindak diluar ruang kelas, melihat realitas yang ada daripada sekedar teori didalam kelas dan memikirkan ego pribadi semata #Megapro #HiduplahMahasiswa
13.  Tanpa mengesampingkan pentingnya indeks Prestasi didalam kelas, pembuktian andil kita terhadap perubahan bangsa perlu tetap diwujudkan. #Megapro #HiduplahMahasiswa
14.  Melalui penerapan Tri darma perguruan tinggi, kita telah memiliki pondasi dan dasar tanggung jawab yang saat ini kita panggul bersama #Megapro #HiduplahMahasiswa
15.  Aksi turun kejalan hanya satu dari berbagai wujud tanggung jawab terhadap rakyat Indonesia. Wujud Tanggung lainnya dapat dibuktikan dengan prestasi, pengabdian, maupun tulisan yang mengkritisi dan mencerdaskan #Megapro #HiduplahMahasiswa
16.  Dilihat dari tanggung jawab dan fungsinya, peranan mahasiswa secara garis besar ada 3. Yang pertama peranan moral, disini kita dituntut suatu tanggung jawab moral trhdp diri sendiri sesuai dengan moral yang hidup dalam masyarakat #Megapro #HiduplahMahasiswa
17.  Kedua adalah peranan sosial dimana segala perbuatan kita tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri namun harus bermanfaat bagi masyarakat. #Megapro #HiduplahMahasiswa
18.  Yang ketiga adalah peranan intelektual, status intelek yang disandangkan kpd kita perlu diimplementasikan dalam setiap kehidupan kita. Jgn sampai kita menjadi pura2 tidak tahu atau bahkan tdk peduli akan berbagai patologi yang ada #Megapro #HiduplahMahasiswa
19.  Diharapkan ini merupakan tamparan keras bagi kita semua, agar menjadi Mahasiswa sesungguhnya. Niatkan dirimu untuk menjadi Mahasiswa Paripurna “Prestasi Oke, Tanggung Jawab jalan terus” #Megapro #HiduplahMahasiswa

20.  Ingatlah berjuta rakyat menanti suara kita, Jgn sia2kan amanah ini, Jgn biarkan kedudukan yang didamba-dambakan orang bnyk untuk dapat berkesempatan menyuarakan kehendak rakyat harus hilang ditangan yang salah. Sadar dan Bergeraklah! #Megapro #HiduplahMahasiswa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sosiologi Berparadigma Ganda

Rahayu Wilujeng Pendidikan Sosiologi A/ 2013 Paradigma dalam Sosiologi Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paradigma diartikan sebagai model atau kerangka berpikir dalam ilmu pengetahuan [1] . Paradigma ini ditentukan dari dua aspek pendukung yakni perspektif intelektual dan perspektif sosial, kedua aspek inilah yang akhirnya membentuk kerangka atau model teoritis dalam kajian ilmiah. Suatu ilmu pengetahuan pada dasarnya selalu memiliki paradigma atau pandangan, namun paradigma tidak diartikan sebagai suatu teori ilmiah atau inti dari pokok pembahasan melainkan pandangan yang berisikan tentang teori-teori ilmiah tersebut. Paradigma bisa didefinisikan oleh suatu pencapaian ilmiah sebagai contoh atau sampel dimana sejumlah kesulitan ilmiah diatur dan dipecahkan dengan menggunakan pelbagai teknik konseptual dan empiris [2] . Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam satu cabang ilmu pengetahuan nampaknya dimungkinkan adanya beberapa paradigma. Paradigma in

Analisis kasus pembunuhan Angeline melalui teori Kontrol Sosial

1. Kasus Kejahatan : Pembunuhan  berencana Derita Terpendam di Balik 'Diam' Angeline [1] Oleh  Dyah Puspita Wisnuwardani on 22 Jun 2015 at 20:17 WIB Liputan6.com, Denpasar - Isak tangis dan emosi pecah dari para guru SDN 12 Kesiman, Sanur, Denpasar, Bali, ketika kantong berwarna oranye dikeluarkan oleh polisi dari sebuah rumah di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar, Rabu 10 Juni 2015.  "Angeline...Angeline," panggil seorang guru wanita dan anak-anak dari sekolah itu sembari menangis sesenggukan menatap kantong jenazah yang membelah kerumunan warga. Di dalam kantong itulah tubuh mungil Angeline, bocah berusia delapan tahun yang sebelumnya dikabarkan hilang sejak Sabtu 16 Mei 2015, terbujur kaku. Tubuhnya kemudian diangkut ke dalam mobil ambulans untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, guna keperluan otopsi. "Kami menemukan ada kekerasan pada tubuh korban yang utamanya di daerah wajah dan leher berupa kekerasan tumpul," kat

Essay kreasi literasi di era digital

Restrukturisasi Masyarakat melalui pemanfaatan e-library Oleh : Rahayu Wilujeng Memasuki dekade kedua abad 21, everything is digital. Digitalisasi merambah ke setiap aspek kehidupan manusia, mulai dari kehidupan sehari-hari hingga ke pengelolaan sebuah negara. Begitu juga dengan Indonesia, arus globalisasi menuntut Indonesia untuk berpartisipasi dalam euforia era digital ini. Sebagai negara berkembang, Indonesia diharapkan mampu memanfaatkan teknologi digital untuk mem-boost kemajuan Indonesia lebih dan lebih lagi, terutama dalam dunia pendidikan. Karena sebagai pondasi utama sebuah negara, pendidikan berada dalam posisi yang sangat sentral untuk menentukan masa depan bangsa. Mau dibawa kemana bangsa ini sangat ditentukan oleh bagaimana minat masyarakatnya terhadap baca-tulis. Literasi sebagai jantung pendidikan akan sangat penting dalam mendukung imajinasi dan kreativitas masyarakat. Oleh karena itu, literasi sangat berperan dalam membentuk karakter masyarakat Indonesia. Peningk