ANALISIS SISTEM
PENDIDIKAN 3 NEGARA
(Aspek Kurikulum, Rekrutmen Guru dan Sistem Mata
Pelajaran di Amerika, Singapura dan Malaysia)
Oleh : Rahayu
Wilujeng
1. SISTEM
PENDIDIKAN AMERIKA
·
Kurikulum Sistem
Pendidikan Amerika
Pada awalnya sekolah amerika sangat
dipengaruhi oleh agama dan fokus pada keterampilan tulis baca. Semenjak abad ke
19 perhatian terhadap masalah sosial semakin menonjol.Pada akhir abad ke 19
muncul tuntutan untuk mengubah kurikulum dan metode mengajar dengan mengarahkan
perhatian pada kebutuhan muris yang berbeda, serta perhatian terhadap kebutuhan
individu. Walaupun secara berangsur-angsur, perubahan itu berakibat pada
semakin meluasnya kurikulum sekolah dengan memasukkan mata-mata pelajaran baru
terutama pada tingka SLTA. Dengan demikian siswa memiliki peluang yang besar
untuk menentukan pilihan.
Pertambahan jumlah populasi sekolah yang
sangat cepat dan kemajuan iptek menjadi dorongan untuk inovasi-inovasi baru sepertinya
perlunya kurikulum (integrated
curriculum) terutama metode pengajaran (Student-centered teaching method).
Di daerah perkotaan persoalan sosial telah mendorong munculnya mata pelajaran
baru yaitu studi etnis, pendidikan lingkungan, pendidikan seks, pendidikan
narkoba dan sebagainya. Namun, awal 1980-an ada kecendrungan untuk kembali pada
yang lama serta kebutuhan baru atas pendidikan akhir.
·
Rekrutmen Guru
di Amerika
Rekrutmen
guru dilakukan dengan upaya:
1.
mencari
dan menginterview mahasiswa yang berpotensi,
2.
menghadiri
pameran kerja yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi,
3.
mengiklankan
pelamar multikultur baik lokal, nasional, maupun internasional,
4.
menawarkan
bonus, dan
5.
memasang
website. Apabila ada calon guru yang mendaftar, maka seleksi dan penempatan
dilakukan oleh Kantor Administrasi Kabupaten, termasuk penggajiannya. Kepala
sekolah juga ikut menyeleksi.
Perpindahan ke tempat tugas lain
dilakukan dengan pertimbangan ketersediaan dan senioritas guru. Guru pemula
dibimbing dengan mentoring oleh guru berpengalaman secara sukarela, di luar jam
sekolah, sekali dalam satu atau dua minggu. Materi bimbingan antara lain:
desain kurikulum, pengelolaan kelas, pembuatan soal ujian, komunikasi dengan
orang tua siswa, dan pengelompokan siswa karena cara pengajaran yang berbeda.
a. Dosen Perguruan Tinggi
ü kualifikasi dan
pengangkatan
Pada dasarnya
kualifikasi doctor S-3 merupakan syarat untuk menjadi dosen pada perguruan
tiggi di Amerika Serikat.
ü Kepangkatan
Pangkat dosen
perguruan tinggi amerika serikat lazim disebut instuctor, assistant,
proffesor, associate proffesor, dan proffesor emeritus, lecturer
b. Guru Pendidikan Dasar dan Menengah
Pengangkatan
guru adalah wewenang pemerintah negara bagian yang memiliki syarat untuk untuk
memperoleh sertifikat mengajar.
Pendidikan
guru untuk sekolah dilakukan di tingkat universitas pada tingkat sarjana muda
dan guru sekolah lanjutan disiapkan pada tingkat sarjana yang lamanya 4-5
tahun.
Sekolah
di amerika serikat ada 4 macam yaitu :
1.
Sekolah
normal (normal school)
Mengeluarkan
guru-guru untuk sekolah rendah, lamapendidikan 4 tahun,
yang diterima disana murid-murid tamatan sekolah
rendah. Paling banyak di amerika tetapi telah dihapuskan dan sebahagian
dijadikan fakultas guru.
2.
Fakultas
guru (teacher school)
Mengeluarkan
guru untuk sekolah menengah
3.
Jurusan
pendidikan di universitas (departemen of education)
Yang dipimpin
oleh guru-guru besar seperti dekan dan dosen
4.
Sekolah
atau fakultas pendidikan
Di tengah-tengah
fakultas diadakan sekolah atau fakultas khusus untuk pendidikan, maka siswanya
diterima sebelum title ilmiah.
·
Sistem Mata
Pelajaran di Amerika
Menteri-menteri pendidikan negara bagian
menentukan kurikulum mereka sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan mereka melakukan itu melalui tiga jenis instrumen yaitu :
- tabel yang
menguraikan jumlah jam belajar per minggu serta mata pelajaran sesuai
dengan grade dan jenis sekolah
- pedoman
kurikulum
- pemberian
wewenang penulisan dan pengadaan buku teks
Pendidikan menengah memiliki struktur
kurikulum mewajibkan mengabil sejumalah mata pelajaran wajib (mandatory subjects) dan memilihi mata
pelajaran pilihan (electives).
Mata pelajaran wajib (mandatory subjects) meiliputi :
- Science (Ilmu
pengetahuan alam) meliputi Biologi, Kimia dan Fisika
- Mathematics
(Matematika) meliputi aljabar, geometri, pre-calculus dan statistika
- English (pelajaran
bahasa inggris) meliputi sastra, humaniora, mengarang dan verbal(praktek)
- Physical education (Olahraga)
Mata pelajaran
pilihan (electives) meliputi:
- Atletics meliputi
cross country, football, basketball, track and field, swimming, tennis,
gymnastics, waterpolo, soccer, softball, wrestling, cheerleading,
volleyball, lacrosse, ice hockey, fieldhockey, crew, boxing,
skiing/snowboarding, golf, mountain biking, marching band
- Career and Technical Education meliputi agriculture/agriscience,
Business/Marketing, Family and Consumer Science, Health occipations
- Computer word processing meliputi programing and design
- Foreign langguages meliputi bahasa Spanyol dan Perancis
(umum) Bahasa Cina, Latin, Yunani, Jerman, itali dan Jepang (tidak umum)
- Performing Arts/Visual Arts meliputi, paduan suara, band,
orchestra, drama, seni rupa, fotografi, ceramics dan dance
- Publishing meliputi Journalisme/ Koran siswa, buku tahunan dan
majala siswa
2. SISTEM PENDIDIKAN SINGAPURA
·
Kurikulum Singapura
Kurikulum yang disediakan dalam berbagai
lembaga pendidikan di Singapura terbagi menjadi beberapa cakupan secara luas,
holistik dan bersifat global. Hal ini dapat dilihat dari yang paling sederhana
yaitu kebijakan dwibahasa yang diterapkan oleh Singapura. Bahasa Inggris memang
dijadikan sebagai bahasa kerja yang umum, namun setiap pelajar juga diwajibkan
untuk menguasai bahasa ibu (atau bahasa daerah asal mereka, seperti Malay,
Cina, atau Tamil). Kewajiban menguasai bahasa daerah asal mereka bertujuan agar
setiap pelajar tidak kehilangan identitas diri mereka dan menjaga warisan
budaya leluhur.
Setelah hal yang paling sederhana
diterapkan oleh Singapura, selanjutnya beralih kepada tujuan dari kurikulum itu
sendiri. Tujuannya adalah untuk menggali potensi yang dimiliki setiap pelajar
secara maksimal, mengembangkan bakat dan talenta serta mengangkat semangat
mereka dalam mempelajari nilai-nilai kehidupan lainnya. Berbagai pengajaran dan
keterampilan diturunkan untuk memberikan pengalaman langsung bagi mereka, mulai
dari pelajaran yang berbasis aksara seperti berhitung, ilmu pengetahuan umum,
nilai estetika, nilai humaniora, pendidikan moral, hingga pendidikan fisik.
·
Rekruitmen Guru
Singapura
Mahasiswa yang menempati urutan 30
persen terbaik diajak untuk menjadi guru. Ada pula bidang yang tidak
membutuhkan gelar sarjana strata satu, misalnya untuk menjadi guru olahraga,
musik, dan desain. Namun, mereka harus benar-benar memiliki keahlian yang
terjamin untuk bidang-bidang tersebut.
Sebelum mereka diangkat menjadi guru,
mereka harus melalui proses pelatihan yang intensif. Pada masa latihan itu
dilakukan simulasi berbagai skenario pendidikan yang sering dan kemungkinan
bisa terjadi agar para calon guru tersebut betul-betul memahami konsep materi,
emosional, dan teknis pendidikan. Tidak semua peserta bisa lolos dari pelatihan
ini. Pada akhirnya, mereka yang lolos adalah orang-orang yang terbukti memang
kompeten untuk menjadi pendidik.
Guru Singapura Sebagian besar proses
untuk memasuki seleksi ketat pada dasarnya dimulai sebelum calon mahasiswa
memulai kuliah mereka di perguruan tinggi kependidikan, ebagai ilustrasi
perbedaan proses seleksi tersebut, di Singapura, dari setiap 100 calon
mahasiswa yang berniat memasuki institut kependidikan, hanya 20 yang diterima.
90 persen dari calon mahasiswa yang lolos seleksi ini setelah lulus akan
menjadi bagian dari angkatan kerja kependidikan. Pemerintah Singapura
tidak segan-segan mendatangkan, misalnya, Michael Porter, Philip Kottler, ahli
manajemen terkenal di dunia, serta dosen-dosen kaliber internasional yang
memang mahal tarifnya tetapi Singapura tidak pelit soal itu. Jadi, selain
mendapatkan ilmu, mahasiswa juga diberi pencerahan dengan menghadiri
seminar-seminar gratis tetapi sangat berkualitas.
·
Sistem Mata
Pelajaran di Singapura
Meskipun
bahasa Melayu, bahasa Mandarin, dan bahasa Tamil juga merupakan bahasa resmi,
bahasa Inggris tetap menjadi bahasa pengantar untuk hampir semua mata pelajaran
kecuali pelajaran bahasa asing, meskipun ada ketentuan untuk penggunaan bahasa Inggris
pada tahap awal. Siswa akan mempelajari dasar bahasa Inggris,
bahasa ibu (termasuk bahasa Mandarin Standar, bahasa Melayu, bahasa Tamil, dan
bahasa India Non-Tamil), matematika, dan ilmu pengetahuan. Mata pelajaran
lainnya termasuk PKn, pendidikan moral,seni dan
kerajinan, seni musik, pendidikan kesehatan, ilmu sosial, dan
pendidikan jasmani yang diajarkan di seluruh dasar 1 sampai 6. Pelajaran sains
diajarkan dari dasar 3 dan seterusnya.
Semua murid melangkah ke tahap orientasi setelah dasar 4,
dimana mereka diajarkan sesuai kemampuan masing-masing. Sejak tahun 2008,
siswa mengalir sesuai dengan subjek di bawah skema yang disebut “banding
berbasis subjek”. Siswa mengambil pelajaran pada tingkat yang berbeda
berdasarkan nilai mata pelajaran pada akhir dasar 4. Pelajaran bahasa ibu terdapat
tingkat tinggi, tingkat standar, atau tingkat dasar. Sedangkan pelajaran sains
dan matematika terdapat tingkat standar atau dasar.
Setelah
enam tahun pendidikan dasar, siswa harus mengikuti Primary School Leaving
Examination (PSLE). Setelah itu siswa akan memilih sekolah menengah sesuai
dengan hasil PSLE, prestasi, dan minat. Sekolah menengah dapat memilih sejumlah
siswa berdasarkan bakat khusus mereka sebelum para siswa mengikuti PSLE.
3. SISTEM
PENDIDIKAN MALAYSIA
·
Kurikulum Sistem
Pendidikan Malaysia
Dalam penyusunan kurikulum Malaysia, banyak mengandung materi
pembelajaran mengenai kesehatan lingkungan seperti polusi air, udara, makanan
dll. Selain itu terdapat juga materi mengenai kesehatan tubuh atau materi
mengenai penyakit-penyakit menular yang mungkin menjangkiti manusia, dengan
segala cara penyebarannya. Penyajian atau pemaparan materi lebih banyak di
analogikan dengan contoh nyata atau kejadian sejarah masa lalu (perang dunia I,
perang perancis dan india, sejarah kerajaan mesir atau kejadian penting di new
mexico), juga di analogikan dengan contoh-contoh yang mudah dipahami oleh siswa
sehingga materi pelajaran bersifat aplikatif.
Media yang digunakan dalam menunjang
pembelajaran banyak yang menggunakan fasilitas internet seperti game online,
situs-situs dan blog yang memuat modul/materi pembelajaran, siswa di
informasikan alamat-alamat situs tersebut dan tinggal membukanya saat belajar.
Selain itu digunakan juga fasilitas persentasi power point yang dapat
mengoptimalkan penyampaian materi terutama yang menuntut penayangan gambar.
Dalam kurikulum ini juga lebih
menekankan proses pembelajaran yang lebih mengutamakan praktek dari pada hanya
penjelasan-penjelasan teori saja. Fasilitas-fasilitas diatas memungkinkan siswa
untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih maksimal. Kurikulum yang ada di
malaysia :
·
1956:
General Syllabuses and Timetable Committee ditubuhka
·
1964:
General Syllabuses and Review Committee ditubuhkan
·
1965:
Pendidikan Komprehensif dimulakan
·
1967:
Report of the Committee on Curriculum Planning and Development
·
1973:
Pusat Perkembangan Kurikulum (PPK) ditubuhkan
·
1982:
KBSR dilaksanakan di 302 buah sekolah rendah sebagai percubaan
·
1983:
KBSR dilaksanakan di semua sekolah rendah
·
1988:
Pelaksanaan KBSR sepenuhnya dicapai
·
1988:
Pelaksanaan KBSM bermula untuk mata pelajaran bahasa
·
1989:
Pelaksanaan KBSM bermula untuk mata pelajaran lain
·
1989:
Kemahiran Hidup Program Peralihan dimulakan di tingkatan 1
·
1989:
Pelaksanaan PKBS di tahun 1 hingga tahun 6 di semua sekolah rendah
·
1989:
Mata pelajaran Kemahiran Manipulatif dilancarkan di 100 buah sekolah rendah
·
1991:
Mata pelajaran Kemahiran Manipulatif dilaksanakan di 1000 buah sekolah rendah
·
1991: Kemahiran Hidup bersepadu dimulakan di
Tingkatan 1
·
1992:
Mata pelajaran Kemahiran Hidup Manipulatif dilaksanakan di 3000 buah sekolah
rendah
·
1993:
Kemahiran Hidup mula dilaksanakan di Tahun 4 di semua sekolah rendah. Sekolah
yang telah melaksanakan Kemahiran Manipulatif meneruskannya di Tahun 5 dan 6
sekolah rendah
·
Rekrutmen Guru di Malaysia
Guru Malaysia rutin terjadi setiap tahunnya
sehubungan dengan rekrutmen calon mahahasiswa fakultas pendidikan ini adalah,
pihak Survey KPM mendata berapa jumlah kekurangan guru per bidang mata
pelajaran yang diproyeksikan untuk empat atau lima tahun mendatang (waktu yang
dibutuhkan mendidik guru). Bila sudah didapat angka tersebut, untuk guru SMP
dan SMA, maka angka kebutuhan guru tersebut diberikan ke KPT. Kemudian oleh
KPT angka kebutuhan didistribusikan ke 13 universitas yang mempunyai fakultas
pendidikan sesuai dengan program studi/jurusan yang diminta.
Bila
kuota sudah didapat, maka biasanya universitas menawarkan bangku kuliah bagi
calon mahasiswa yang telah lulus pendidikan pra-universitas (matrikulasi atau
STPM); dimana seleksi dilakukan secara administratif, kelayakan hanya dinilai
dari prestasi akademik sebelumnya (hasil ujian nasional). Tambahan lainnya
adalah adanya ujian wawancara langsung dengan calon mahasiswa yang dipusatkan
di satu universitas tiap negara bagian yang berdekatan dengan domisili
mahasiswa (walaupun dia mau studi di negara bagian lain), khusus untuk
mengetahui kepribadian, kemampuan berkomunikasi dan minat studi mereka;
walaupun berprestasi akademik bagus, namun bila gagal ujian wawancara maka dia
tidak akan diterima.
·
Sistem Mata
Pelajaran di Malaysia
Sejak tahun 2003, pemerintah
memperkenalkan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam mata
pelajaran yang terkait dengan Ilmu. dan matematika. Bahasa
Melayu dan bahasa Inggris merupakan mata pelajaran wajib dalam
Sistem Pendidikan Malaysia. Sekolah dasar umum di Malaysia dibagi menjadi
dua jenis, yaitu Sekolah Nasional dan Sekolah Jenis Kebangsaan.
Kurikulum di kedua jenis
sekolah dasar adalah sama.Perbedaan antara dua jenis sekolah ini adalah bahasa
pengantar yang digunakan. Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa pengantar
di Sekolah Nasional. Tamil atau bahasa Mandarin digunakan
sebagai bahasa pengantar di Sekolah Jenis Kebangsaan. Sekolah
menengah umum dapat dilihat sebagai ekstensi sekolah dasar. Melayu
digunakan sebagai bahasa pengantar untuk semua mata pelajaran selain Sains
(Biologi, Fisika dan Kimia) dan Matematika (termasuk Matematika Tambahan) Siswa
harus belajar dari Tingkatan 1 hingga Tingkatan 5. Seperti di sekolah
dasar, setiap tingkatan (derajat) berlangsung selama satu tahun. Pada
akhir Tingkatan Tiga (disebut tingkat menengah rendah), para siswa akan
menempati Penilaian Menengah Rendah (PMR). Berdasarkan
pencapaian PMR, mereka akan dikategorikan ke Aliran Ilmu atau Aliran
Sastra. Aliran Ilmu menjadi pilihan banyak. Pelajar dari Aliran Ilmu
diizinkan untuk keluar dari Aliran Ilmu lalu bergabung Aliran Sastra tetapi
tidak diizinkan. Siswa yang tidak mendapat hasil yang memuaskan pula dapat
memilih untuk menjalani spesialisasi kejuruan di sekolah teknik.
ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM
PENDIDIKAN NEGARA AMERIKA, SINGAPURA DAN MALAYSIA DALAM ASPEK KURIKULUM
No
|
Aspek
yang ditinjau
|
Amerika
|
Singapura
|
Malaysia
|
1.
|
Aspek
|
Guru
dan sekolah diperkenankan mendesain program sesuai dengan petunjuk yang
dikeluarkan negara bagian
|
Konten/topik
dan kompetensi
|
Bersifat
Aplikatif
|
2.
|
Tujuan
kurikulum
|
Tujuan
kurikulum
|
Menyediakan
siswa dengan pendidikan yang holistik dan berbasis luas.
|
Mengupayakan
pendidikan yang terus-menerus untuk mengembangkan potensi individu
secara holistik dan terintegrasi serta menganut asas keseimbangan secara
harmoi antara aspek intelektual, spiritual, emosional dan fisik, didasarkan
pada keyakinan dan ketaatan kepada Tuhan.
|
3.
|
Penyusun
kurikulum
|
masyarakat
lokal dan negara bagian (states)
|
Konstitusi
Negara
|
Filsafat
Nasional Pendiidikan
|
4.
|
Konten
|
kurikulum
sangat beragam, disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan negara bagian
tersebut. Proses pengembangan kurikulum dipusatkan pada tingkat Negara bagian
tersebut
|
Kurikulum
dikembangkan secara nasional yang berpusat kepada siswa dan berbasis pada
masyarakat, sedangkan implementasinya diserahkan kepada guru-guru di sekolah.
|
Kurikulum
berbasis isi (content) dan keterampilan (skill) di mana isi setiap mata
pelajaran memperkuat dan mempermudah pengembangan keterampilan dasar,
penguasaan pengetahuan, dan keterampilan berpikir.
|
5.
|
Proses
Pembelajaran
|
Student
center, dengan pembelajaran dapat dilakukan dimanapun dan kapan pun.
|
Student
center dengan fokus pada pengembangan ketrampilan, minat dan kemampuan siswa.
|
Siswa
aktif dengan pembelajaran lebih mengutamakan praktek daripada penjelasan
teori, ilmu teoritis diseimbangkan dengan kebutuhan masyarakat.
|
DAFTAR
PUSTAKA :
Agustiar,
Syah Nur. (2001), Perbandingan Sistem
Pendidikan 15 Negara, Lubuk Agung. Bandung.
http://www.lpmpbanten.net/berita-item/perbandingan-kurikulum-indonesia-malaysia-dan-korea-selatan.html
Komentar
Posting Komentar