ANALISIS DISIPLINN ILMU POLITIK DARI SD, SMP DAN SMA
A. Latar
Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan
salah satu mata pelajaran yangdiberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai
SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata
pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi maupun
Politik.
Di masa yang akan datang peserta didik
akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu
mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang
untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap
kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai disiplin ilmu Politik. Melalui disiplin ilmu
politik, mata pelajaran IPS diarahkan untuk dapat menjadikan peserta didik
sebagai warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta
warga dunia yang cinta damai.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis,
komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan
keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut
diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam
pada bidang ilmu yang berkaitan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian Politik?
2. Bagaimana
Disiplin ilmu Politik pada Sekolah Dasar (SD/Sederajat)
3. Bagaimana
Disiplin ilmu Politik pada Sekolah Menengah Pertama (SMP/Sederajat)
4. Bagaimana
Disiplin ilmu Politik pada Sekolah Menengah Atas (SMA/Sederajat)
C. Tujuan
Mata pelajaran IPS khususnya Disiplin
Ilmu Politik bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengenal
konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya
termasuk sistem politik
2. Memiliki kemampuan dasar
untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan
masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap
nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi,
bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.
D. Metode Pengumpulan
Data dalam
penyusunan makalah ini, perlu sekali pengumpulan data serta sejumlah informasi
aktual yang sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas. Sehubungan dengan
masalah tersebut dalam penyusunan makalah ini, saya menggunakan beberapa metode
pengumpulan data, yang pertama browsing di Internet, kedua dengan membaca media
cetak dan pengetahuan yang saya miliki.
E.Landasan Teori
Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan
dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan,
khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara
berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu
politik.Politik juga dikatakan sebagai seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan
secara konstitusional maupun nonkonstitusional.Di samping itu politik juga
dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
- politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
- politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
- politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
- politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Dalam
konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan
politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik,
proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk
tentang partai politik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Secara Umum
Secara umum Politik sangat erat
kaitannya dengan masalah kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan publik dan
alokasi atau distribusi. Pemikiran mengenai politik di dunia barat banyak
dipengaruhi oleh Filsuf Yunani Kuno seperti Plato dan Aristoteles yang
beranggapan bahwa politik sebagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat yang terbaik.
Usaha untuk mencapai masyarakat yang terbaik ini menyangkut bermacam macam
kegiatan yang diantaranya terdiri dari proses penentuan tujuan dari sistem
serta cara-cara melaksanakan tujuan itu.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi politik menurut beberapa ahli:
1.Rod Hague Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara anggota-anggotanya
2.Andrey Heywood Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala komflik dan kerjasama
3.Car Schmidt Politik adalah suatu dunia yang didalamnya orang-orang lebih membuat keputusan - keputusan daripada lembaga-lembaga abstrak.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi politik menurut beberapa ahli:
1.Rod Hague Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara anggota-anggotanya
2.Andrey Heywood Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala komflik dan kerjasama
3.Car Schmidt Politik adalah suatu dunia yang didalamnya orang-orang lebih membuat keputusan - keputusan daripada lembaga-lembaga abstrak.
B. Analisis Disiplin Ilmu Politik pada
SD/Sederajat
Pada hakikatnya sekolah dasar
tidak memberikan mata pelajaran politik. Tetapi dalam pelajaran yang ada di
sekolah dasar terdapat pelajaran PKN(PPKN), di pelajaran tersebut terdapat
ruamh lingkup politik tetapi tidak sedalam dengan pelajaran yang ada di SMP,
SMA, atau Universitas. Berikut historis, landasan dan tujuan mata pelajaran
PPKN yang berada di indonesia,
1. Pendidikan Sebagai implikasi UU No. 2 Tahun
Kewarganegaraan 1989 tentang Sistem Pendidikan (PKn) diperkenalkan PPKn berisi
materi dan (KTSP) pengalaman belajar yang diorganisasikan secara
spiral/artikulatif CIVICS di sekolah-sekolah atas dasar butir-butir nilai yang
secara 2006 diberi nama Pendidikan konseptual terkandung dalam Kewargaan Negara
Pancasila 2004 Dalam kurikulum 1994 SMP/SMA ada istilah Kewarganegaraan,
Kewarganegaraan ditempelkan pada (Ujicoba KBK) pelajaran Tata NegaraIsinya
hanya membahas GBHN 1973, tentang Tatacara 1968 1978, 1984 Sebagai pengganti
Pendidikan memperoleh dan kehilangan Kewargaan Negara kewarganegaraan
diperkenalkan istilah CIVICS, membahas sejarah kebangkitan Pendidikan
Kewarganegaraan nasional, UUD 1945, pidato-pidato politik dengan label
Pendidikan Moral kenegaraan, terutama diarahkan untuk”nation Pancasila (PMP)
1961 and character building” Indonesia1957 Berisi materi dan pengalaman Kep.
Menteri PPK No. 122274/S Tg 10 Desember 1959 tentang penerbitan Buku belajar
mengenai Pedoman CIVICS: Pedoman Kewarganegaraan Penghayatan dan Pengalaman
“Manusia dan Masyarakat Baru Indonesia” Pancasila (P4) (Tahun 1962) .
2. Jenjang Istilah yang digunakan KeteranganSD
Pendidikan Kewargaan Program ini meliputi pengajaran Negara Sejarah Indonesia,
Civics, dan Ilmu BumiSMP Pendidikan Kewargaan Program ini mengidentikkan civics
Negara dengan pendidikan kewarganegaraan yang isinya Sejarah kebangsaan (30%),
kejadian setelah Indonesia merdeka (30%) dan UUD 1945 (40%)SMA Pendidikan
Kewargaan Bahan pelajaran sebagian besar Negara terdiri atas UUD 1945 Sumber:
Nu’man Sumantri, 2001:285
3. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi
warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan
oleh Pancasila dan UUD 1945.◦ (Lampiran Permendiknas No. 22 tahun 2006 Mata
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan).
4. Apa Landasan Yuridis PKn? Undang-Undang No.
20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 37 Pasal 2 Pasal 4Pancasila dan UUD Pasal
3 Pkn sebagai muatan Prinsip wajib kurikulum 1945 sbg Fungsi dan tujuan
Penyelenggaraan pendidikan dasarDasar pendidikan pendidikan nasional dan
menengah, dan nasional pendidikan pendidikan tinggi PP 19Tahun 2005-SNP:Pasal
6,7,8,9 PKn sebagai mata pelajaran Dikdasmen/mata kuliah Dikti
5. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif
dalam menanggapi isu kewarganegaraan2. Berpartisipasi secara aktif dan
bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi3. Berkembang secara positif dan
demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter- karakter masyarakat Indonesia
agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya4. Berinteraksi dengan
bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
6. Persatuan dan Kesatuan bangsa2. Norma, hukum
dan peraturan3. Hak Asasi Manusia4. Kebutuhan Warga Negara5. Konstitusi
Negara6. Kekuasaan dan Politik7. Pancasila8. Globalisasi
7. Hidup rukun dalam perbedaan,◦ Cinta
lingkungan,◦ Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,◦ Sumpah Pemuda,◦ Keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia,◦ Partisipasi dalam pembelaan negara,◦ Sikap
positif terhadap Negara Republik Indonesia, dan Keterbukaan dan jaminan
keadilan.
8. Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di
masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan }berbangsa dan bernegara, dan Sistem hukum dan
peradilan nasional;
9. Hak dan kewajiban anak,◦ Hak dan kewajiban
anggota masyarakat,◦ Instrumen nasional dan internasional HAM, dan◦ Pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM;
10. Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga
masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, dan Persamaan kedudukan warga
negara;
11. Proklamasi
kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,◦ Konstitusi-konstitusi yang pernah
digunakan di Indonesia, dan◦ Hubungan dasar negara dengan konstitusi;
12. Pemerintahan desa dan kecamatan, }Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah
pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju
masyarakat madani, Sistem pemerintahan, dan Pers dalam masyarakat demokrasi;
13. Kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila
sebagai dasar negara,◦ Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, dan Pancasila sebagai ideologi terbuka;
14. Globalisasi di lingkungannya, Politik luar
negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional
dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.
C.Analisis
Disiplin Ilmu pada SMP/Sederajat
Di
SMP mempelajari tentang politik yaitu ada pada pembahasan politik dalam sistem culturestelsel(tanam
paksa) , politik pintu terbuka dan politik etis pada masa Kolonial
1.Culturstelsel atau
sistem tanam paksa
Kegagalan Van Der Capeller menyebabkan jatuhnya kaum
liberal, sehingga menyebabkan pemerintah pemerintah didominasi kaum
konservatif. Gubernur jendral van den bosch,menerapkan kebijakan politik dan
ekonomi konservatif di Indonesia. Pada tahun 1930 mulai diterapkan aturan kerja
rodi (kerja paksa) yang disebut CULTUURSTELSEL.
Cultuurstelsel dalam bahasa inggris adalah cultivation system yang memiliki
arti sistem tanam. Namun di Indonesia cultuurstelsel lebih dikenal dengan
istilah tanam paksa. Ini cukup beralasan diartikan seperti itu karena dalam
praktiknya rakyat dipaksa untuk berkerja dan menanam tanaman wajib tanpa
mendapatkan imbalan. Tanaman wajib adalah tanaman perdagangan yang laku di
dunia internasional seperti kopi,teh,lada,kina dan tembakau.
Cultuurstelsel diberlakukan dengan tujuan memperoleh
pendapatan sebanyak mungkin dalam waktu relaif singkat. Dengan harapan
untumg-untung belanda yang besar dapat diatas. Berikut ini pokok-pokok
cultuurstelsel.
2.Politik Pintu Terbuka
Pada
tahun 1860-an politik batiq slot (mencari keuntungan besar) mendapat
pertentangan dari golongan liberalis dan humanitaris. Kaum liberal dan capital
memperoleh kemenangan diparlemen . terhadap tanah jajahan (hindia belanda) kaum
liberal berusaha memperbaiki taraf kehidupan rakyat Indonesia. Keberhasilan
tersebut dibuktikan dengan dikeluarkannnya Undang-undang agraria tahun 1870.
Pokok-pokok UU agraria tahun 1870 berisi :
1. Pribumi
diberi hak memiliki tanah dan meyewakannnya kepada pengusaha swasta,serta
2. Pengusaha
dapat meyewa tanah dari gubrernemen dalam jangka waktu 75 tahun.
Tujuan dibuatnya UU ini
:
1. Memberi
kesempatan dan jaminan kepada swasta asing (eropa) untuk membuka usaha dalam
bidang perkebunan di Indonesia, dan
2. Melindungi
hak atas tanah penduduk agar tidak hilang (dijual)
3.Politik Etis
Politik pintu terbuka ternyata tidak membawa kemakmuran
bagi rakyat Indonesia. Van Deventer mengecam pemerintah belanda yang tidak memisahkan
keuangan Negara induk dan Negara jajahan. Kaum liberal dianggap hanya
mementingkan prinsip kebebasan untuk mencari keuntungan tanpa memperhatikan
nasib rakyat.
Dampak politik pintu
terbuka bagi belanda sangat besar. Negeri belanda mencapai kemakmuran yang
sangat pesat sementara rakyat di negeri jajahan sangat miskin dan
menderita oleh karena itu, van Deventer
mengajukan politik yang diperjuangkan untuk kesejahteraan rakyat. Politik ini
dikenal dengan politik etis atau politik balas budi karna belanda dianggap
mempunyai hutang budi kepada rakyat Indonesia yang dianggap telah membantu
meningkatkan kemakmuran negeri belanda.
D.Analisis
Disiplin Ilmu pada SMA/Sederajat
Dalam konsep dasar politik
di SMA mempelajari Hakikat Bangsa dan Negara, Sistem Hukum dan Peradilan Nasional,
Pemajuan, Penghormatandan Perlindungan Hak Asasi Manusia, Hubungan Dasar Negara
denganKonstitusi, Persamaan KedudukanWarga Negara dan Sistem Politik dan
Pemerintahan Indonesia, Memahami makna Ideologi Pancasila, Peranan Pers dan
Memahami tentang globalisasi.
Dalam Mata pelajaran
SMA terdapat pula disiplin Ilmu politik yang terbungkus kedalam buku PKN
(Pendidikan Kewarganegaraan) .PKN ini membahas Budaya Politik di Indonesia. Budaya politik, merupakan bagian
dari kebudayaan masyarakat dengan ciri-ciri yang
lebih khas. Istilah budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan kekuasaan, proses pembuatan kebijakan pemerintah,
kegiatan partai-partai politik, perilaku
aparat negara, serta gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah.
Kegiatan politik juga memasuki dunia keagamaan, kegiatan ekonomi dan sosial, kehidupan pribadi dan sosial secara luas.
Dengan demikian, budaya politik langsung
mempengaruhi kehidupan politik dan menentukan keputusan nasional yang menyangkut pola pengalokasian sumber-sumber
masyarakat.
Setelah siswa
mempelajari ini diharapkan dapat mendeskripsikan pentingnya sosialisasi
pengembangan budaya politik di Indonesia. Segala hal yang baru yang belum
dikenal oleh masyarakat perlu untuk disampaikan kepada semua yang membutuhkan.
Selain itu, Sesuatu yang bersifat positif, membangun kehidupan masyarakat untuk
menjadi lebih baik perlu terus menerus dikembangkan. Suatu budaya politik pun
perlu untuk terus dimasyarakatkan agar dapat terus dipelihara dan diteruskan
kepada generasi berikutnya.
Kehidupan
manusia di dalam masyarakat, memiliki peranan penting dalam sistem politik
suatu negara. Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, senantiasa
akan berinteraksi dengan manusia lain dalam upaya mewujudkan kebutuhan
hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak cukup yang bersifat dasar, seperti
makan, minum, biologis, pakaian dan papan (rumah). Lebih dari itu, juga
mencakup kebutuhan akan pengakuan eksistensi diri dan penghargaan dari orang
lain dalam bentuk pujian, pemberian upah kerja, status sebagai anggota
masyarakat, anggota suatu partai politik tertentu dan sebagainya.
Setiap warga
negara, dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan aspek-aspek
politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Dalam proses pelaksanaannya
dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung dengan praktik-praktik
politik. Jika secara tidak langsung, hal ini sebatas mendengar informasi, atau
berita-berita tentang peristiwa politik yang terjadi. Dan jika seraca langsung,
berarti orang tersebut terlibat dalam peristiwa politik tertentu.
Kehidupan
politik yang merupakan bagian dari keseharian dalam interaksi antar warga
negara dengan pemerintah, dan institusi-institusi di luar pemerintah
(non-formal), telah menghasilkan dan membentuk variasi pendapat, pandangan dan
pengetahuan tentang praktik-praktik perilaku politik dalam semua sistem
politik. Oleh karena itu, seringkali kita bisa melihat dan mengukur
pengetahuan-pengetahuan, perasaan dan sikap warga negara terhadap negaranya,
pemerintahnya, pemimpim politik dan lai-lain. Oleh karena
itu, pentingnya memahami dan megetahui tentang politik yang ada. Saat di SMA
politik diterdapat dalam pelajran PKN.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan IPS
sebagai pendidikan disiplin ilmu dengan identitas bidang kajian elektik yang
dinamakan ”an integrade system of knowledge”, syntetic discipline,
multidimensional dan kajian monodisiplin. Pada tahun 1970 mulailah
diperkenalkan Pendidikan IPS sebagai pendidikan displin ilmu. Pendidikan IPS
memiliki kekhasan yakni kajian yang bersifat terpadu (integrated),
interdisipliner, multidimensional bahkan crossdisiplier. Karakter ini terlihat
dari perkembangan PIPS sebagai mata pelajaran di sekolah yang cakupan materinya
semakin meluas seiring dengan kompleks dan rumitnya permasalahan sosial yang
memerlukan kajian secara terintegrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial,
ilmu pengetahuan alam, teknolo, humaniora, lingkungan bahkan sistem
kepercayaan. Dalam pembahasan kali ini yang membahas tentang IPS
khusunya pada kajian ilmu politik
di tingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para peserta
didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan
(sikap), dan nilai (attitudes and values) tentang perpolitikan yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan
masalah pribadi atau bahkan masalah sosial yang berkaitan dengan
dunia politik khusunya serta
kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik.
B. Saran
Sebagai Warga Negara seharusnya dapat memahami
mengenai Ilmu politik dengan baik. Agar
dapat berpartisipasi politik seperti yang diharapkan.Oleh karena
itu dengan mempelajari Kajian Ilmu
Pengetahuan Sosial ini menjadikan manusia lebih kompeten di tingkat
lokal, nasional, maupun global.
Komentar
Posting Komentar