Novel 9 Matahari menjadi salah satu novel yang mampu
“muncul” memperlihatkan diri diantara novel-novel fenomenal lainnya. Hal
tersebut bukan tanpa alasan, novel ini memang dikemas secara menarik dan
menggugah pembaca melalui cerita yang disampaikan. Novel karya penulis muda
Adenita tersebut mengisahkan sebuah perjuangan gadis muda bernama Matari Anas
dalam mencapai impian untuk mengenyam pendidikan tinggi. Matari yang berasal
dari keluarga tidak mampu, harus memperjuangkan nasib pendidikannya diantara
paksaan dari keluarga untuk bekerja. Namun demikian tekad Matari membawa gadis
itu pada kesempatan belajar di perguruan tinggi. Tidak terhenti disitu saja,
gejolak perjuangan kian bertambah rumit diantara semua tututan biaya pendidikan
yang harus dipenuhi. Ia harus berhutang kesana kemari serta harus bekerja
diantara kesibukan kuliah hingga menyebabkan gadis itu jatuh sakit.
Perjuangan Matari pada akhirnya membuktikan bahwa kesabaran
membuahkan hasil yang menakjubkan. Ia berhasil lulus dari bangku kuliah
meskipun dengan waktu yang tergolong lama. Kisah perjuangan impian ini dikemas
dengan kata-kata yang menyentuh dan memotivasi pembaca. Banyak kalimat ajaib
yang memainkan emosi tersendiri dan mengandung pembelajaran mendalam.
Pembaca secara persuasif diajak untuk berani bermimpi dengan segala resikonya
serta mengajarkan bahwa kesabaran dan perubahan ke arah yang lebih baik sangat
diperlukan dalam kehidupan seseorang.
Novel 9 Matahari sangat cocok bagi mereka khususnya remaja
dari kalangan keluarga tidak mampu untuk percaya bahwa pendidikan tinggi adalah
hak mereka semua. Selain itu bagi mahasiswa mampu menjadi inspirasi bahwa
kuliah adalah suatu hal yang harus ia perjuangkan dengan prestasi terbaik.
Bekaca dari kehidupan Matari, novel ini mengungkapkan fakta bahwa pendidikan di
Indonesia memang masih tergolong barang yang mewah. Untuk itu pembaca dibuat
sadar dan ditularkan semangat perjuangan dalam melakukan kontribusi bagi diri,
orang lain dan bangsa ini.
Nilai yang terkandung
1. Tetap
optimis ketika menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup; dan (4)
pantang menyerah dalam mempertahankan keinginan untuk meraih cita-cita sebagai
seorang sarjana.
2. Jujur
untuk tidak menutupi sesuatu yang menguntungkan diri sendiri dan mau mengakui kesalahan
yang telah dilakukan
3. Bertanggung
jawab pada keputusan yang telah diambil dengan berani menghadapi segala
resikonya.
4. Mencintai
diri sendiri dengan mampu mengenali potensi dan bakat yang ada dalam diri,
mampu memenuhi kebutuhan diri, dan percaya pada diri sendiri
5. Menunjukkan
eksistensi diri bahwa ia dapat meraih hidup yang lebih baik dengan impiannya
6. Mengembangkan
diri dengan mengikuti berbagai kegiatan yang mendukung bakat dan potensi diri
serta memberikan manfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
Komentar
Posting Komentar